Berikut sebaran kasus aktif Covid 19 di 34 provinsi di Indonesia, Rabu (23/2/2022). Diketahui, hari ini terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 61.488 kasus. Sebelumnya, Selasa (22/2/2022), kasus positif Covid 19 bertambah 57.491 kasus.
Bertambahnya 61.488 kasus hari ini menjadikan total kasus Covid 19 di Indonesia sebanyak 5.350.902 kasus. Sementara itu, pada hari ini terjadi penambahan kasus aktif Covid 19 sebanyak 22.091 kasus. Hal tersebut menjadikan total kasus aktif Covid 19 di Indonesia menjadi 571.522 kasus.
Jawa Barat: 182.044 Banten: 65.520 DKI Jakarta: 59.311
Jawa Tengah: 41.270 Jawa Timur: 35.135 DI Yogyakarta: 19.783
Sumatera Utara: 19.293 Kalimatan timur: 16.299 Sulawesi Selatan: 16.139
Bali: 12.127 Lampung: 10.891 Sumatera Selatan: 10.663
Papua: 10.208 Sulawesi Utara: 9.665 Kalimantan Selatan: 6.762
Riau: 6.688 Sumatera Barat: 5.453 Kepulauan Riau: 5.093
NTT: 4.957 Kalimantan Barat: 4.504 Kalimantan Tengah: 3.870
NTB: 3.754 Bangka Belitung: 2.981 Sulawesi Utara: 2.787
Papua Barat: 2.781 Bengkulu: 2.601 Sulawesi Tengah: 2.584
Maluku: 1.819 Jambi: 2.073 Kalimantan Utara: 1.426
Aceh: 909 Maluku Utara: 848 Gorontalo: 655
Sulawesi Barat: 657 Diwartakan , berdasarkan data internal IDAI sedang terjadi peningkatan kasus infeksi Covid 19 Omicron pada anak, terutama di wilayah luar Jawa. Demikian dikatakan Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), Selasa (22/2/2022).
Dari 70 kasus di awal Januari hingga 14 Februari sudah naik menjadi 350 kali lipat. “Ini sudah melewati puncak dari gelombang yang pernah kita capai di Juli 2021, jadi kalau dari data kasus anak anak itu sudah lewat dan percepatannya sangat cepat,” tutur dr. Piprim dalam Webinar Kesehatan: “Bahaya Covid 19 Omicron Pada Balita & Anak, Bagaimana Solusinya?” katanya. Ia mengimbau para orang tua untuk tidak panik saat anak terinfeksi Covid 19.
Akan tetapii tak boleh menganggap remeh, karena berisiko pada masalah kesehatan yang fatal. Potensi untuk anak mengalami (MIS C) beberapa waktu kemudian setelah covid selesai ini masih mengancam anak anak. "Jadi hati hati terhadap potensi long covid atau MISC yang bisa menimpa bahkan ketika swabnya sudah negatif,” sambung dr. Piprim.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dr. Fify Mulyani, MARS menjelaskan gejala pada bayi seperti berikut: Sementara pada anak yang usianya lebih besar atau pada balita sebagai berikut: Untuk menjaga imunitas si kecil, dr. Sherly Indriani Head of Medical Affairs & CME Darya Varia Laboratoria pun menyarankan para orang tua untuk memberikan asupan vitamin C dan juga Zinc.
Seperti diketahui, Zinc dan vitamin C baik sekali untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak terutama di masa pandemi. “Memberikan vitamin C dan Zinc. Kami di PT Darya Varia mempunyai produk dengan komposisi tersebut yang kami namakan Imunped" ujar dr. Sherly. Selain itu, Indriyanti Rafi Sukmawati Business & Marketing Director PT Prodia Widyahusada Tbk menambahkan, penting untuk memeriksakan diri secara rutin.
Prodia memiliki misi untuk terus berkembang melayani masyarakat di tengah pandemi, termasuk melayani konsultasi melalui prodia mobile. Serta Prodia Children Health Centre yang merupakan klinik khusus anak usia 0 18 tahun dengan layanan yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan perkembangan setiap tahapan usia. Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, dr. Erna Mulati, MSc., CMFM menjelaskan, sebagai orang tua penting untuk menjaga kesehatan si kecil di masa pandemi ini lantaran anak merupakan aset berharga suatu bangsa.
“Anak adalah generasi penerus yang harus memiliki daya saing dan kualitas tinggi pemenuhan hak anak untuk tumbuh dan berkembang merupakan kewajiban kita bersama dan juga pemerintah," ujar dr. Erna. Tercatat bahwa jumlah vaksinasi yang dilakukan anak usia 6 sampai 11 tahun mencapai 65,6 persen untuk yang pertama, lalu25,85 persen untuk dosis yang kedua. Sedangkan untuk anak usia 12 sampai 17 tahun tercatat 91,73 persen dan dosis yang kedua adalah 72,7 persen.
Angka tersebut menunjukkan bahwa kelancaran kesehatan masih membutuhkan hubungan antarsektor dan berbagai pihak demi meningkatkan capaian. Pemimpin Redaksi HerStory Indonesia, Clara Aprilia Sukandar menambahkan bahwa ada juga dampak buruk yang dialami perempuan di tengah pandemi. Selain menjadi kaum yang paling rentan terpapar covid 19, peran perempuan selama pandemi ini sangatlah penting, seperti membangun rasa aman dan nyaman bagi keluarganya dan menjaga kesehatan keluarga, terutama anak yang rentan terpapar Covid 19.